"Halo?" ujar Alena dari seberang telepon.
"Ha-halo, Len. Lo lagi sibuk?" tanya Dion dengan nada berhati-hati.
"Em, nggak juga, kenapa?"
"Ke rumah sakit bisa, Len? Rei enggak mau makan kalau nggak sama lo."
"Oke, gue ke sana sekarang."
"Mau gue jemput?"
"Nggak perlu, ya udah gue ke sana sekarang."
Pip!
Sambungan telepon terputus, Dion menghela lega karena Alena mau ke sini untuk Rei. Sebenarnya ia sendiri tidak ingin menemuinya sementara waktu karena ia sendiri masih sedikit kecewa karena melihat Alena bersama cowok lain.
Ceklek.
Dion menoleh melihat pintu yang terbuka, terdapat Alena yang berjalan masuk dengan senyuman yang terukir di wajahnya. Dion sendiri tersenyum canggung pada Alena, "Kok ce-cepat banget, Len?" tanya Dion. Karena Alena tiba lima menit setelah selesai menelpon.
"Oiya, dong, Alena gitu loh," ucap Alena dengan senyuman bangga.
"Kak Len!" seru Rei bersemangat memanggilnya.