Jev sudah menunggu Alena selama setengah jam, dan dalam setengah jam itu Alena tak kunjung keluar dari ruang gantinya. Jev menghela napas karena ia tak sabar melihat Alena memakai dress yang ia pilih.
"Na, kamu masih lama?" tanya Jev dari luar, tangannya mengetuk pelan ruang gantinya itu.
Sedangkan Alena yang berada di dalam, dia tampak merasa malu karena Alena sendiri memang tak biasa keluar dengan mengenakan dress, apalagi mengingat Jev yang memakai kemeja terlihat sangat tampan.
"Na, kamu masih sadarkan di dalam?" tanya Jev dengan nada khawatir.
"I-iya. Aku keluar, tapi janji ya--"
"Janji? Janji apa?" tanya Jev.
"Janji jangan ketawain aku!"
"Iya, aku janji," ucap Jev yang tersenyum dengan mengusap wajahnya pelan.
Tirai itu terbuka dengan perlahan, Alena mengintip dengan mengeluarkan kepalanya, ia melirik Jev yang tengah melihatnya juga. Jev hanya mengerutkan kening seolah-olah ia bertanya kenapa pada Alena.
