"Dok, apa saya bisa donor mata?"
Ucapan Alena membuat dokter Ryota menghentikan pergerakan tangannya, ia langsung mengangkat kepalanya dengan mata menatap Alena lekat. Apa dia menyerah dengan hidupnya? Pikir Ryota.
"Len, apa maksud kamu?"
"Alina buta, Dok, aku enggak bisa lihat Alina menderita," lirih Alena dengan menundukkan kepalanya.
Ryota menghela napasnya panjang, kenapa Alena bisa tahu? Apa Shaw memberitahukannya? Bukannya dia sendiri yang mewanti-wanti agar tidak membeberkan ini ke Alena? Kenapa sekarang Alena bisa tahu?
"Hati kamu itu terbuat dari apa, Na? Mereka udah sangat jahat sama kamu, Na. Saya harap kamu pikirkan kembali, dan kamu akan sembuh, Na. Percaya sama saya."
***
Dion duduk di kursi dekat brankar milik Alina, mereka saling berdiam diri. Tak ada pembicaraan apapun diantara keduanya. Mata Dion memandangi ke arah luar jendela, melihat langit biru yang cerah, juga terik matahari yang membuat semua orang berteduh di bawah pohon.
