Seorang gadis itu menangis sambil berteriak histeris setelah penglihatannya gelap. Ia dinyatakan buta karena benturan yang sangat keras, untung saja dia tidak gegar otak. Ia tidak terima karena harus buta karena kecelakaan itu. Gadis itu adalah Alina, kembaran Alena.
Alina menangis memeluk Meika erat. Meika pun ikut menangis dengan mengelus lembut kepalanya. "Tenang, Nak. Mama akan menyembuhkan mu segera."
"Berdoa saja, agar ada orang yang baik hati dengan mendonorkan matanya untukmu. Alina."
Shaw langsung pamit dan keluar dari ruang UGD itu. Ia awalnya terkejut ketika melihat pasien itu adalah Alina. Saudara kembar Alena.
Bagaimana kalau Alena tahu? Apa yang akan ia lakukan? Shaw menghela napas panjang, ia harus merahasiakan ini pada Alena. Ia tak mau Alena akan berbuat nekat.
"Shaw!" panggil Noah yang berjalan mendekat. Shaw membalikkan badannya melihat Noah yang berjalan mendekat.
"Ada apa?"
"Mau makan bareng di kantin?"
"Ayo!"