"Maksud lo?"
"Kakak mau tau kenapa gue selama ini diam? Kenapa gue selalu nurut, kenapa gue selalu pulang malam, kenapa gue sering tidak pulang berhari-hari? Karena ini kak! Gue sakit! Gue bahkan selalu mencoba membuat mama dan papa kembali seperti dulu, karena apa? Karena gue tidak tau kapan aku mati!" teriak Alena dengan isak tangisnya.
Alena menoleh menatap Kevan lekat. Tangan menghapus air matanya dengan kasar dan isak tangis yang masih terdengar. Untung saja taman rumah sakit sudah sedikit sepi karena beberapa orang yang ada di taman itu sudah meninggalkan taman.
Tapi tanpa mereka berdua sadari, Zano dan Shaw berdiri di belakang mereka. Jaraknya memang sedikit jauh sehingga mereka tidak menyadari. Zano pun terlihat mengepalkan tangannya ketika melihat Alena menangis saat berbicara dengan kakaknya itu, Zano yang awalnya ingin menghajar Kevan, di tahan oleh Shaw.
Kembali lagi dengan Alena.
