"Lo kenapa? Tiba-tiba diem gitu, nggak punya duit?" tanya Kevan dengan leluconnya, meskipun tidak lucu.
Alina tersenyum getir. "Gue banyak duit. Nggak tau kenapa gue tiba-tiba ngerasa ada yang kurang, coba aja disini ada Alena, gue enggak akan ngerasa ada yang kurang lagi."
Kevan yang memahami perasaan Alina pun hanya bisa tersenyum. "Lo tenang aja, dia bakal inget kita. Hanya waktu yang dalam menjawab semua ini."
"Iya, gue tau. Gue mau ke rumah sakit sebelum kembali ke Indo."
"Mau gue anterin?"
"Nggak, gue sendiri aja bisa."
"Yakin?"
"Iya, bawel!"
Kevan tertawa kecil, dan mereka pun melanjutkan untuk memasak. Membutuhkan waktu satu jam, mereka menyelesaikan beberapa masakan. Masakan mereka hanya simpel, dan sering di makan di Indonesia. Ayam cabai hijau, udang asam manis, tak ada sayur karena Meika tak sempat membeli sayuran. Hanya itu.
"Makanan udah siap," ucap Alina sedikit berteriak agar mamanya itu mendengar teriakannya.
