"Bohong! Gue enggak percaya! Buktiin kalau lo itu bukan Alena!"
"Gimana caranya?! Gue sama sekali enggak pernah ketemu sama adek lo itu!"
Kevan tersenyum tipis. "Alena itu punya tanda lahir di lengan, sama seperti Alina. Sekarang buka jaket lo!" titah Kevan dengan senyuman yang sulit di artikan.
Deg!
Alena bahkan lupa kalau ia mempunyai tanda lahir di lengan, karena Alena sendiri tidak pernah memperhatikan hal kecil itu. Alena tampak bingung karena ia tak mungkin melepas jaketnya. Ia tak ingin rahasianya terbongkar seperti ini, karena ia sendiri sedang menyiapkan cara untu membongkar semua ini dengan cara yang lebih baik.
"Gue bakal buka jaket ini, tapi enggak sekarang. Gue lagi enggak boleh kena angin," alibi Alena yang membuat Kevan tertawa.
"Kenapa susah jujur si? Gue juga enggak akan marahin lo."
"Untuk apa?"
"Hah?"
"Iya, untuk apa lo marahin gue? Gue Ben, bukan Alena!"
Kevan mengeluarkan ponselnya dan mengotak-atik ponselnya itu, Dion yang melihat itu hanya menyernit.
