"kau mencariku Sean," tubuhku seperti tersetrum mendengar suara itu dari belakang ku. aku akan mengutuki segala hal yang kupercaya selama ini jika apa yang aku cari tidak kutemukan di belakangku.
aku berbalik perlahan, berharap dengan penuh apa yang aku inginkan ada di belakangku, Tak ingin lagi aku merasakan permainan waktu yang begitu mengecewakan. ia memberikanku kebahagiaan, kebahagiaan yang ternyata harus kubayar dengan penderitaan yang berkali-kali lipat. tetapi tidak, aku mendapati senyum Bahagia itu ketika aku membalikkan badan. kutemukan kembali bidadariku yang sempat meninggalkanku dengan tidurnya. ia duduk di sebuah kursi roda dan sudah memakai baju miliknya rambutnya terurai rapi di belakang meskipun wajahnya masih pucat dan bibirnya tampak membiru.