Aku membawa Tasya ke sebuah kafe di mana kafe itu menggunakan konsep alam sebagai dekorasinya. cukup mengagumkan. ada danau buatan , ada suara air, gemercik yang selalu didapati orang di sungai.
" kita tidak kembali ke kantor Bu? "
" entahlah, rasanya aku malas kembali ke kesibukan itu, rasanya aku ingin menikmati itu berdua saja denganmu, "
"Ibu tidak sedang ingin menyatakan perasaan kepada aku bukan? tentu Ibu tahu aku sudah ingin menikah Bu, dan aku bukan seorang yang penyuka sesama jenis, "
Anora tertawa ketika mendengar kalimat dari Tasya. Gadis itu memang tidak pernah gagal untuk menciptakan tawa di wajah sang bosnya.
" aku juga tidak pernah menyukaimu bodoh, aku hanya ingin menghabiskan waktuku bersamamu, bersama Tasya si adik kecil yang nakal, "ucap Anora sambil mengusap-usap rambut Tasya.
"Ibu yakin menganggapku seorang adik?"