Baik Sean atau Anora, tak ada yang berucap. Keduanya saling diam dalam kesunyian.
" Sudah selesai. Aku akan buatkan teh untukmu. Kau kehabisan cukup banyak darah," ucap Anora sambil membereskan tempat obat-obatannya. Tiba-tiba Sean menggenggam tangan gadis itu.
" Ada apa?" tanya Anora.
" Bisakah kau diam disini saja. Biarkan aku memiliki banyak waktu bersamammu."
" aku tidak paham dengan apa yang kau katakan Sean. lagi pula kau udah bersama dengan alona bukan? Kenapa kau masih kesini?" tanya Anora dengan perasaan yang tidak menentu.
" kau tidak mengerti Anora. Aku tidak bisa berhenti untuk datang ke sini, aku-
" Aku paham. Dan itu tidak baik. Cobalah untuk cukup pada 1 hati Sean. sikapmu yang seperti ini akan membunuhmu," ucapnya.
" Kau pikir aku seorang playboy. Kau tidak paham sama sekali sampai kau ingst semuanya Anora,"
" Ingatan apa sih Se? coba kau jelaskan padaku. Ingatan apa yang kau maksud?" bentak Anora dan Sean hanya terdiam.