Cameli menjadi bertanya-tanya tentang apa itu pelakor kelas atas dan pelakor VVIP. Seumur hidupnya dia baru mendengar kata tersebut. Kata-kata yang sangat aneh didengar.
"Pak, bisa tolong jelaskan, apa itu pelakor kelas atas dan pelakor VVIP?" tanya Cameli yang semakin penasaran.
"Sebelum saya jelaskan, saya ingin tahu terlebih dahulu jawaban dari kamu. Setuju atau tidak?" tanya balik Ayah Bondan.
"Tapi, Pak, apa iya saya harus menjadi seorang pelakor? Apalagi Bapak sudah tua, mana mungkin saya mau sama Bapak," jelas Cameli.
"Heh! Sembarangan, bukan saya yang harus kamu dekati," kesal Ayah Bondan.
"Bukan, Bapak? Lalu siapa, Pak," tanya Cameli.
"Anak saya, Azam. Dia seorang lelaki tampan dan mapan. Gagah dan ganteng, masih sangat muda. Cocok denganmu," terang Ayah Bondan.
"Oh, jadi anak Bapak, ya. Hehe ... kirain Bapak," ucap Cameli.
"Makanya jangan sembarangan asal tebak saja," cicit Ayah Bondan.
"Abisnya Bapak tidak kasih tahu saya. Mana saya tahu," tutur Cameli.
