Bab 151.
Pagi hangatku
Tepat pukul 04.00 pagi Fanya dan Deka baru saja bangun. Deka semalam meminta jatahnya, jadi otomatis ketika mereka akan melaksanakan shalat subuh mereka harus mandi terlebih dahulu.
" dingin banget sih pagi ini, aku merasa ini tumben banget. Padahal biasanya juga nggak sedingin ini!" ujar Fanya.
" tapi kalau nggak mandi nanti nggak bisa sholat subuh dong, kita itu nggak boleh meninggalkan shalat!" ucap Deka.
" iya aku tahu, tahu banget malahan. Aku juga tetap akan mandi kok. Lagipula badanku terasa nggak enak, apalagi setelah malam panjang kita tadi."
" tapi kalau kegiatannya enakan," goda Deka.
" apaan sih kamu, bahas yang lain ngapa. Malu tahu bahasa yang gituan!" ujar Fanya.
" kenapa harus malu sih, padahal bahasa kayak gitu hanya juga sama suami sendiri. Kecuali kalau kamu bahas seperti itu sama orang lain ya pasti kamu merasa malu lah!" tukas Deka.