Bab 143. Cerita Kita
Sebelumnya kau tidak pernah merasa senyuman ini saat dekat dengan laki-laki selain ayah. Karena dulunya aku hanya percaya laki-laki yang menyayangi aku dengan tulus itu hanyalah ayahku, tapi semenjak aku merasakan kehangatan sebuah cinta.
Kini aku mulai percaya, bahwa masih ada laki-laki yang tulus menyayangi wanitanya. Dialah Suamiku.
" sudah matang, kalau begitu Fanya ke kamar dulu mau bersih-bersih," ujar Fanya.
"Iya silahkan Non," sahut Bi Asih.
Di sekolah…
Lisa hari ini tampil beda. Gadis yang biasanya rambutnya di kuncir satu itu kini memilih untuk di gerai.
" wow, ini beneran sahabat gue!" telisik Maya.
" iya menurut lo siapa lagi, ya ini gue Lisa" sahut gadis itu.
" sumpah gue sampai pangling lu lihat lo, hari ini lho itu kelihatan beda banget.
Ada apa gerangan kawan?" tanya Maya.
" iya nggak ada apa-apa sih, emangnya salah ya kalau aku itu terlihat beda. Aku juga kepengen tambi cantik kali!" tukas Lisa.