38. Seperti air yang mengalir
Fanya masih membiarkan Deka memeluknya. Biarlan sajs karena ia sendiri pun merasa nyaman dengan posisi saat ini.
"Mengapa ini, hati ku mohon sadar jangan sampai terlena dengan kenyamanan yang hanya sesaat ini. Karena nantinya aku justru akan terjerumus lebih dalam lagi." Gadis itu beruhar di dalam hatinya.
"Apakah kau merasakan ads sesuatu yang berbeda?" tanya Deka.
"Ada," sahut Fanya.
"Apa itu?" tanya Deka.
"Gerah," jawab Fanya spontan.
Otomatis Deka terkejut dengan jawaban dari Fanya.
"Apa dia tidak merasakan sesuatu yang berbeda? Apakah dia hanya sebatas surat kontrak itu dia menjadi istriku. Atau dia memang menjaga jarak denganku," gumam Deka.
"Saya mau beli Bir dulu, kamu mau ikut atau masih tetap di sini," ujar Fanya.
"Saya akan tetap di sini," sahut Fanya.
Rasanya percuma saja Deka me.berikan kode kepada Fanya. Dia masih terlalu polos untuk peka terhadap perasaannya.
