Pangeran Rhysand menatap ke arah Mademoiselle Edeva. Ia menyeringaikan sebuah senyuman bermakna. "Tadi kamu berkata apa?"
Mademoiselle Edeva meringis, ia malah kelabakan sendiri dengan ucapannya. Lagipula, ucapannya itu seolah-olah dia menggoda Pangeran Rhysand, membuat interpretasi lain yang terurai.
Seketika Pangeran Rhysand mendengus. "Apa pun yang kamu katakan itu, aku tak peduli. Nantinya, aku akan memberikan daftar barang sendiri kepada Hugo untuk suvenir oleh oleh."
"Sekarang kamu pergilah." usir Pangeran Rhysand kepada Mademoiselle Edeva.
Wanita itu berubah bermuka masam, dia sangat benci kepada Pangeran Rhysand. Padahal, dia sudah mengabaikan harga dirinya. Melirik saja, tidak!
"Benar tidak ada sesuatu yang ingin disampaikan?" tanya Mademoiselle Edeva.
Pangeran Rhysand menggelengkan kepala, "Tidak ada. Pergilah dari ruanganku. Aku akan mengganti baju."
Beberapa waktu kemudian, Mademoiselle Edeva pergi dari ruangan Pangeran Rhysand.