"surat apa ini Mel ?" teriak ibu melodi kesal, matanya memerah menahan emosi saat tanpa sengaja melihat kertas dari klinik yang sudah dia sembunyikan.
melodi menangis sesenggukan, entah apa yang harus dia katakan pada sang ibu, sedangkan ibu Melodi terus saja menatap nya dengan tatapan tak percaya dan mata berkaca-kaca
terdengar helaan nafas berat serta frustasi dari bibir perempuan setengah baya itu, tubuh gempal nya terhuyung jatuh ke lantai, seakan tulang nya lemah tak sanggup menopang berat tubuh nya,
masih dengan tatapan tak percaya, perempuan setengah baya itu menatap wajah Melodi tertekan, "benarkah ini?" pikir nya
jika memang ini benar, habislah sudah kepercayaan nya selama ini, rasa percaya pada putri semata wayangnya yang di kenal sangat pemalu juga pintar,
tolong katakan bahwa ini hanyalah mimpi.. perempuan setengah baya itu menangis histeris tak kuasa menahan sesak di dadanya
"ayahhh..liat ini yah" teriak sang ibu sambil menangis
ayah yang sedang mencuci tangan sehabis dari kebun berlari menuju istrinya yang berteriak
"ada apa Bu?" tanyanya
ibu Melodi melempar kertas tersebut ke lantai dan membuat ayah Melodi melongo heran dan meraih secarik kertas tersebut,
Melodi terdiam, tubuhnya bergetar
"astaghfirullah" teriak sang ayah tak kalah histeris sambil menatap tak percaya wajah lugu putri nya,
"tidak mungkin putri ku melakukan hal buruk seperti ini" batin ayah Melodi lirih
namun secarik kertas itu adalah bukti bagaimana sifat Putri nya selama ini,
dengan tatapan kesal lelaki paruh baya itu mendekat dan...PLAKKK
sebuah tamparan mendarat di pipi putri semata wayangnya untuk pertama kali
"apa yang kamu lakukan Mel? kamu mau bikin ayah malu? kami membesarkan mu bukan untuk seperti ini" Isak sang ayah sesegukan
melodi menangis sambil menahan kebas di pipinya
"siapa yang lakuin ini, bilang!!" tanya ibu Melodi sambil berteriak
Melodi terdiam, matanya basah karena air mata
"Dion..Dion bukan? selama ini kamu dekat dengan dia, jadi katakan!" ucap ayahnya sambil menggoyang goyangkan tubuh melodi
PLAKKK
kembali ayah Melodi menampar pipi putri nya tersebut dan membuat gadis itu terhuyung jatuh ke lantai,
ada perasaan tidak tega saat sang ibu melihat Melodi terhuyung jatuh ke lantai sambil menangis, namun rasa kecewa dan sesak di dada nya menghilangkan semua rasa iba.
"ikut ayah" teriak nya sambil menyeret tubuh Melodi
"mau kemana yah?" suara bergetar milik melodi terdengar sayu
"ikut ayah cepat!" teriak sang ayah sambil menyalakan motor matic miliknya
Melodi menatap lirih sambil memundurkan langkahnya
"ayah.. Mel takut" isaknya
ayah Melodi seakan tak perduli, pria setengah baya itu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi
"ayahhh" panggil Melodi dari depan pintu
ibu melodi terlihat kusut, wajah nya memucat terduduk di sofa
"ibu gak nyangka kamu bakal kayak gini Mel, " ucap ibu melodi sambil berdiri dan berjalan gontai menuju kamar lalu mengunci pintu nya
Melodi duduk di lantai, menangis histeris menyesali perbuatannya.
dia sungguh bodoh, bisa-bisa ny dia melakukan hal yang seharusnya tidak dia lakukan sebelum menikah.
semua karena cinta buta yang membuat nya gila sampai dia lupa jika ada hati orang tua nya yang hancur setelah ini
***
motor milik ayah Melodi sudah terparkir di depan gerbang tinggi milik keluarga Atmadisastra, pria setengah baya berteriak keras memanggil nama Dion.
tak berselang lama, seorang pria kurus dengan topi dan sarung berlari kecil kearah nya
"ada apa pak?" tanyanya
ayah Melodi menarik nafas panjang namun tatapan kesal nya masih jelas terlihat
"mana Dion?" ucapnya ketus kearah pria kurus itu.
"duh..bapak telat, den Dion baru aja pergi ke Bandara, kata nya mau ke Amerika" sahutnya
ayah Melodi melotot kaget, bagaimana bisa pria brengsek yang menghamili putri nya kini dengan santai pergi begitu saja!
"sudah lama pak" tanya ayah Melodi
"belum, baru banget mungkin masih di depan" jawab si penjaga rumah
dengan buru buru ayah Melodi kembali menyalakan motor matic nya mengejar mobil Dion.
saat melihat sebuah mobil yang sudah di kenal nya, pria paruh baya itu membunyikan klakson tepat saat lampu merah menyala, kemudian mematikan Motor nya sambil mengetuk kencang kaca mobil itu
pintu kaca terbuka setengah, terlihat wanita paruh baya dengan pakaian eksentrik menatap datar ke ayah Melodi yang sudah basah kuyup karena hujan
"siapa ya? ada urusan apa?" tanya nya sedikit heran
ayah Melodi langsung menunjuk kearah Dion yang duduk diam di sebelah ibu nya
"putramu menghamili putriku" teriak nya
ibu Dion tertawa kecil sambil menatap sinis kearah ayah Melodi
"menghamili putrimu? benar itu Dion?" tanyanya santai
Dion terdiam, pemuda itu menundukkan kepalanya sambil menggelengkan kepalanya
ayah Melodi membulatkan matanya sempurna, menahan marah yang sudah di ubun-ubun.
"bohong, putramu seorang pengecut! dia sudah menghamili putriku, tanggung jawab atas kesalahan mu segera" teriak ayah Melodi histeris
bagaimana bisa seorang pria sepengecut itu? dasar brengsek
ayah Melodi meneteskan air matanya, tak sanggup menahan sakit di dada nya
wanita paruh baya itu tersenyum tipis
"sudah jelaskan bahwa bukan putraku pelaku nya, silakan anda pergi karena kami akan segera pergi untuk penerbangan malam ini" ucap nya sambil menutup kaca mobil dan berlalu saat lampu hijau menyala
ayah Melodi tak percaya, melihat mobil yang melaju..pria paruh baya itupun mengejarnya..hingga tanpa di sadari ada mobil dari arah lain menabrak motor nya.
terjadilah kecelakaan yang tidak diinginkan,
sosok pria paruh baya yang rela mengorbankan dirinya demi keluarga, menjadi seorang petani agar bisa menghidupi keluarga yang dia sayangi ..kini harus terluka karena ulah sang anak yang memberikan aib luar biasa sakit pada dirinya
semua orang berhamburan menolong pria paruh baya itu, namun malang tak bisa di tolak...ayah melodi meninggal di tempat karena luka cukup parah di bagian kepala
***
ibu melodi menunggu harap cemas sang suami, meski hujan sudah berhenti namun tak ada tanda-tanda jika suami nya kembali
drtttt drtttt
ponsel tua milik sang ibu berdering, matanya berair berlinang membasahi pipinya
tanpa kata-kata perempuan paruh baya tersebut terhuyung jatuh kelantai tanpa sadarkan diri
"ibuuu" teriak Melodi dan menghampiri ibunya yang terjatuh karena penyakit jantung nya yang kambuh
***
"Bu, ibu kenapa? dari tadi aku liat ibu mengurung diri di kamar?" ucap anak kecil berusia lima tahun
"ibu gak masak? sebentar lagi ayah pulang..nanti marah" ucap anak tersebut sambil memeluk tubuh ibu nya
Nama ku Melodi, usia ku 25 tahun, seorang gadis yang di tinggalkan oleh orang yang sangat di cintai nya saat dia sedang hamil di usia muda,
seorang gadis yang hampir saja bunuh diri karena frustasi setelah kehilangan sosok ayah yang kecelakaan saat mengejar pemuda yang menghamilinya ku.
kini aku berdiri di rumah ini, sebuah rumah besar di mana aku di nikahkan dengan seorang pria asing, bermula dari pernikahan kontrak..namun setelah waktunya selesai..pria itu tetap menikahi ku secara negara,
disinilah aku, gadis yang bernama Melodi..kini menjadi seorang ibu dan istri dari pria asing yang semula tidak pernah ku cintai begitupun dia
dia yang hanya memanfaatkan ku demi bisa tinggal di Indonesia karena menikah dengan ku,
pria kasar namun terkadang lembut hingga membuat ku ingin berlari dari hidup ini.
panggil aku Melodi...Namaku Melodi !