"Baiklah jika memang kau benar benar tidak mengetahui siapa teman kencanmu, dan ya tentang permintaanmu. aku mengijinkan Drian untuk bercinta denganmu, kau mau kan Drian?". Dila hampir saja berteriak tidak terima dengan perkataan kakaknya. namun suara itu hanya tertahan di tenggorokan karena pada akhirnya dia hanya memasang senyum palsu dan menatap wajah Drian.
Sungguh? sekarang dia benar benar terlihat murahan jika sampai tidur dengan Drian, apa kakaknya sedang menguji kesungguhan hati sang adik? apa kakaknya tetap ingin sebuah kebenaran dari perkataan Dila? jika itu yang kakaknya inginkan maka dia akan memberikan apapun agar kekasihnya itu tidak terbongkar oleh kakaknya.
"Semua perintah, adalah Tugasku nyonya". ucap Drian dengan senyum, Dila ingin sekali merobek mulut Drian yang bisa-bisanya menerima perintah seperti ini.