Aku menghela nafas panjang, lalu membuka mata tidak kalah cepat. Ketika aku melihat ke sekeliling dan ternyata ini benar-benar ada di dalam kamarku. rasa sakit yang aku pikirkan tadi langsung melesak masuk ke dalam kesadaran.
"Puteri? Ada apa? Kenapa kau terbangun dan sangat ketakutan?." Suara Panglima membuatku menengok, aku menatap matanya. mata yang penuh dengan rasa kekhawatiran, aku melihat pakaiannya yang masih lengkap.
Aku langsung membuka selimut di tubuhku, dan.. Hah... untuknya saja aku juga masih berpakaian lengkap. Jadi tadi hanya mimpi? semoga saja.. Aku rasa diriku tidak sanggup jika harus merasakan rasa sakit itu.
"Apakah aku Tertidur?." Tanyaku basa-basi.