"Sayang.. aku mau mandi bersama dengan dirimu, bolehkan?." Tanyaku, aku sudah masuk ke dalam kamar mandi dan mulai membuka pakaian satu persatu, Steve hanya diam dengan tubuh telanjangnya. matanya terus menerus menatap mataku, dia tidak mengatakan apapun. Mungkin lebih tepatnya dia tidak bisa mengatakan hal untuk menyuruh diriku keluar.
Aku berjalan selangkah demi selangkah mendekatinya, tangan sebelah kanan mulai menjangkau tubuhnya yang coklat eksotis, begitu indah saat kehangatan dari kulitnya terasa di telapak tanganku. Aku menelan ludah susah payah, ketika Steve diam saja tanpa melakukan perlawanan sama sekali.