(Arabella Pov)
Aku memilih meninggalkan Cantika yang sudah menghentikan semua ceritanya, aku membiarkan saja dia pergi. aku sedang dalam mood yang tidak baik, di satu sisi aku kasihan padanya dan di satu sisi aku merasa tidak terima. Ya.. aku tidak terima karena Steve memutuskan semuanya sendiri. Jadi dia menikahi Cantika karena kasihan? sekarang semuanya masuk akal, kalau Steve memang lelaki yang tidak mudah di tebak. aku tidak bisa tau apa yang dia inginkan sebenarnya.
Ketika aku ingin masuk ke dalam kamar, langkah kakiku terhenti karena melihat Nyonya Hinata yang sudah menunggu diriku di depan pintu kamar.
Aku melangkahkan kaki mendekatinya, dia memberikan sebuah amplop putih yang saat aku ambil dan membaca di sudut amplop tersebut, ada alamat rumah sakit. "Itu dari dokter kandungan yang kita kunjungi kemarin. Baca saja isinya." Kata Nyonya Hinata dengan suara pelan.