Setelah meminum obat, Luna merasa sakit kepalanya membaik. Rasa pusingnya sudah sedikit berkurang, lalu dia berusaha melanjutkan mengerjakan beberapa tugas yang diberikan Satria kemarin.
Tok ... tok ... tok!
"Assalamu'alaikuum ..." terdengar suara Satria mengetok pintu sambil memberikan salam.
"Waalaikumsalam, masuk Satria," jawab Luna singkat.
Tidak berapa lama kemudian, muncullah sosok lelaki tampan dengan wajah Koreanya. Lengkap dengan senyuman manis, yang tersungging di bibirnya. Luna menatap wajah Satria, lalu membalas senyumannya itu. Entah mengapa terbersit rasa senang sekali di hati Luna, melihat kehadiran Satria pagi ini.
"Apa kabarmu pagi ini Luna?" tanya Satria sambil duduk di hadapan Luna.
"Alhamdulillah baik Bos!" jawab Luna sambil tersenyum.
Satria menatap wajah Luna dengan lekat, wajah Devian mendekati wajah Luna perlahan. Dia seperti ingin memperjelas, melihat sesuatu di wajah Luna. Dengan perasaan malu, Luna sedikit menarik dirinya ke belakang.