Luna terdiam sejenak dia nampak berpikir keras, mengenai tawaran Satria terhadap dirinya tersebut. Terlalu banyak di lema yang hadir di dalam hatinya untuk membuat keputusan saat ini.
"Pokoknya kamu harus menerima tawaranku ini Luna, hitung hitung kau membantuku sebagai kawan lama bukan? Dan rasanya tidak ada alasanmu, untuk menolak tawaranku ini, bukan begitu?" tanya Satria sambil tersenyum seperti menggoda, seraya tangannya mengambil gelas di depan meja lalu meminum isinya.