Hanna memperbaiki posisi tidurnya Ratih. Diluruskannya tubuh Ratih di atas tikar yang berada di ruang tamu rumah Ki Ronggo. Tidak berapa lama kemudian Ki Ronggo datang, sambil membawa sebuah golok tajam di tangannya.
"Bagaimana? Sudah beres Hanna?" tanya Ki Ronggo kepada Hanna.
"Sudah Ki ..." jawab Hanna sambil bangun dari tempat duduknya.
Ki Ronggo duduk bersila di samping Ratih, lalu segera membaca sebuah mantra dan menyalakan dupanya. Setelah aroma ruangan jadi berbau harum asap dupa yang sangat lekat! Ki Ronggo menaburkan beraneka macam bunga di atas tubuh Ratih. Ki Ronggo terus, menangkupkan kedua tangan nya di dada sambil menutup rapat kedua matanya dan terus merapalkan mantra-mantra.
Setelah beberapa menit kemudian, Ki Ronggo mengambil golok tajam yang diletakkan di sampingnya. Kemudian memotong pergelangan tangan Ratih hingga putus. Lalu dengan segera Ki Ronggo menampung, kucuran darah yang keluar dari tangan Ratih ke dalam gelas yang dipegangnya.