Tadi sore ketika Reno mengantar Selly kedokter.
Reno dengan tidak sabar menunggu dokter Seno yang masih sedang melayani pasiennya. Dia mendapat urutan nomor 8, sehingga dia harus sabar menunggu dokter Seno menyelesaikan pasiennya satu persatu.
"Kamu masih pusing Sayang atau masih mua?" terlihat Reno sangat khawatir dia bertanya sambil menggenggam tangan Selly.
"Nggak kok Mas, aku sudah mendingan, jadi lebih baik kalau Mas duduk saja, aku malah pusing melihatmu bolak-balik seperti setrikaan yang tidak panas-panas?" kata Selly sambil tersenyum ke arah suaminya.
'Duh kamu gimana, aku khawatir kamu dari tadi muntah-muntah terus, eh sampai rumah sakit malah kayak segar bugar Begini, aneh banget sih atau memang kamu pengen ketemu dokter Seno ?" Tanya Reno sampai menatap istrinya bingung.
"Mas kalau cemburuan Cemburu itu sama yang lebih muda dong, masa kamu cemburu sama dokter Seno, yang rambutnya tinggal dua helai doang," kata Selly tidak kuat menahan tawanya.