"Nih, gua kirim nomor teleponnya buat lu," kata berita pada Darma ketika mereka selesai makan dan hendak pulang
"Dih Siapa yang nanya," Darma pura-pura jual mahal.
"Udah lo nggak usah jual mahal, gue ini temenan sama lu dari bayi, jadi tahu banget lu suka sama orang apa kagak," kata Pelita sambil tersenyum memperlihatkan gigi-giginya yang putih.
"Sotoy lo ah," elak Darma lagi.
"Beneran nih nggak mau?" Tanya Pelita sambil hendak memasukan ponselnya ke dalam tas pinggang.
"Ya udah mana."pelita tertawa terbahak-bahak, sejak kecil selalu bersama dan sudah seperti saudara tentu saja dia hafal dengan sifat Darma seperti apa.
"Gue sengaja nggak didepan anak-anak karena gua rela kalau sampai lu di-bully sama teman-teman yang lain," kata Pelita sambil menepuk punggung sahabatnya itu, kemudian mereka naik ke atas motor masing-masing.
"Gua langsung balik ya," katanya sambil Melambaikan tangannya ke arah Darma. Ketiga orang temannya tadi menggunakan satu mobil dan sudah jalan duluan.