Perlahan Pelita memarkirkan mobilnya di restoran yang terkenal mewah yang hanya didatangi oleh kaum elit saja
"Sampai Mam," kata Pelita menyentuh lengan Ibu mertuanya yang malah sedang asyik membalas pesan lewat ponselnya.
"Eh sudah sampai ya," katanya sambil menatap ke arah Pelita lalu tersenyum. "Sebenarnya Mama malas kalau kumpul-kumpul kayak acara begini, tapi Papa bilang sekali-sekali bersosial dengan mereka tidak jadi masalah." pantas saja sedari tadi Pelita melihat ibunya seperti mau-mau tidak-tidak ketika akan berangkat untuk arisan bertemu dengan teman-temannya tersebut.
"Memang Mama kenal mereka dari mana?" tanya Pelita karena biasanya jika Jarang bertemu dengan sahabat lama tentu akan merasa senang, tapi kenapa berbeda dengan Lidya yang justru ogah-ogahan.