Semua diam termasuk Ilham, selama ini Dia memang sudah menegur Sisil dan Sheila agar bekerja sama dengan baik, awalnya dia tidak tahu kalau dua wanita yang sama-sama potensial dalam bekerja ini bermusuhan diam-diam, namun pesaing lebih kentara ketika Dewa Sang Presiden Fakultas menyukai Sheila.
Pernah Ilham menyuruh salah satu dari mereka untuk saling mengalah tapi percuma juga karena mereka tidak mau malah merasa dua-duanya paling penting dalam acara ini.
"Gak bisa gitu dong Kak, selama ini saya sudah bekerja keras untuk mewujudkan agar acara ini berjalan dengan kerja Keras bahkan saya rela pulang malam padahal rumah saya cukup jauh, kalau memang salah mengapa dia juga tidak diganti" kata Sisil dengan nada marah, berdiri dan menunjuk ke arah Sheila.
"Saya belum selesai bicara bisa kamu duduk dulu, kalian luar biasa yah besok sudah mulai lodding tapi kekacauan ini tidak bisa diantisipasi," Ilham memandang kearah Ilham dan Dewa.