Mereka berdua sungguh tak menyangka akan mendapatkan sorak sorai dan sambutam yang sangat antusias dari seisi ruangan ini.
Mereka juga tak menyangka akan ada banyak pasang mata yanh takjub akan tampilan mereka berdua.
Dia sangat berterima kasih kepada Fifi yang berusaha mengajak dia menyanyi dan tampil di depan umum. Membangkitkan rasa percaya dirinya. Meskipun hanya saat ini dia merasa menjadi bintang yang terbang di awang-awang. Pemilihan lagu yang sedang hitz untuk dibawakan juga menjadi hal yang penting juga dalam membuat daya tarik untuk merek semua. Judul lagu, tampilan dan bahkan topeng yang mereka bertiga pakai adalah Fifi yang menyiapkannnya.
Lagu "Menua Bersamamu" diciptakan oleh Dianita dan Tri Suaka serta dipopulerkan oleh Musisi Jogja Project.
dan lagu "Menua Bersamamu" ini merupakan single kedua milik Musisi Jogja Project.
Dirilis pada 24 Mei 2019, melalui kanal YouTube Musisi Jogja Project, musik video lagu ini sudah ditonton lebih dari dua belas juta kali hingga 16 Juni 2020.
Getolnya Fifi dalam berlatih bersama dimana saja mereka sempat, di tengah sawah, di rumah mereka bergantian dan kadang berlatih sendiri masing-masing di rumah.
Arta begitu merasa dihargai hari ini. Ia merasa di manusiakan. Padahal selama ini mereka bertiga, khususnya Arta yang merasa tak ada harganya di depan semua anak di kampusnya.
Ia juga tak menyangka akan menghibur semua orang disini.
"Fifi, memangnya kamu tiap tampil sambutannya seperti ini?" tanya Arman takjub.
"Hu'um ... seru kan? meskipun jadi artis semalam saja? Makanya aku ajak kamu. Karena suara kamu cukup bagus. Hanya saja kamu kurang percaya diri, sekarang kamu sudah PD kan? Tampil di depan umum?" sahut Fifi sambil tersenyum menatap Arta.
"Iya PD sih, Lha wong wajah di tutupi topeng, kalau wajah asli pasti semua pasa kabur kali ya. Hahaa," jawab Arta tertawa.
"Woooiii ... Fakultas apa singer-nya tuh? Pingin kenalan dong!!!" teriak salah seorang peserta
"Iya ih, kita pengen tahu dong wajah dibalik topengnya itu. Pasti seindah suaranya," sahut yang lainnya.
"Aduuuh ... Maafkan ya teman-teman, kita gak bisa buka topeng karena aturannya begitu. Jadi hargai kami ya? Nanti suatu saat pasti akan tahu deh siapa kita?" balas Fifi.
Keduanya telah selesai menyanyikan sebuah lagu yang menyentuh perasaan semua pasang kekasih itu.
Tak ada yang melewatkan mengirimgi lagu itu dan mengikutinya tadi. Kini mereka hendak turun dan berpamitan kepada semua.
"Terima kasih atas perhatiannya, semoga kalian terhibur," pamit Fifi.
Jujur saja untuk menguasai panggung adalah Fifi yang tampak sangat percaya diri dan mengatasi semua dengan baik. Sedangkan Arta sama sekali nervous dan tampak lebih sering diam seribu bahasa. Dia hanya menyanyi itu saja.
Saat hendak turun panggung mereka dihentikan oleh rekan mereka yang menjadi MC.
"Hei stop dulu, mengingat acara selanjutnya adalah pengakuan April Morp, maka kalian karena sudah terlanjur berada di atas panggung. Sekalian saja kalian yang mengawali dan memulai duluan sesi acar ini," sergap si MC tampan ini.
"Okey Guys, acara selanjutnya adalah Pengakuan April Morp. Yang terkeren bakalan mendapatkan hadiah lhoo. Nanti akan diambil sepuluh besar pemenang terseru dan tergokilnya."
"Kita sambut dia, pengakuan dari Singer dulu ya, Si Topeng Meow-meow." MC menyodorkan micnya kepada Fifi.
"Ehm ... oke, aku merasa terhormat sekali karena mengisi pengakuan untuk yang pertama kali. Ehm kalau aku punya pengakuan begini," ucap Fifi. Sedang aku hanya memperhatikannya untuk menirunya nanti, karena setelah dia pasti dipaksa giliranku.
"Aku telah memutuskan untuk mengisi hatiku dengan nama seseorang. Setiap saat setiap waktu aku tak pernah berhenti memikirkannya. Sampai hari-hariku mrrasa tak akan berharga tanpanya. Tapi prank-nya disini, ternyata si dia telah lama mengisi hatinya dengan orang lain. Jadi ya aku merana deh sekarang. Hehehe. Terima kasih," sambut Fifi. Diiringi oleh tepuk tangan peserta lain.
"Fi, jangan pergi. Temenin aku disini. Aku sangat gerogi dengan keadaan ini. Aku kan demam panggung kalau sendirian." Tangan Arta menarik tangan Fifi agar tidak meninggalkannya.
"Hallo semua, kalau soal April Morp aku sih jujur saja, tidak merasa pernah jadi korbannya. Tapi justru saya di April ini malah mendapat prank yang luar biasa patut aku syukuri. Aku bisa berdiri disini menghibur kalian dan aku dapat sambutan yang luar biasa dari kalian. Aku bisa jadi artis semalam. adalah prank yang juga luar biasa. Bersama sahabat setiaku, Gadis meow-meow ini, juga pria Macam disana itu. Banyak yang menakjubkan. Sungguh April yang Amazing. Terima kasih semuanya," selayaknya seorang artis yang memberi sambutan kepada para penggemarnya. Arta sangat percaya diri menyampaikan itu. Fifi tersenyum melihat kelakar Arta yang selama ini memang tak pernah ia melihatnya.
Ginanjar pun sangat senang karena ia ditunjuk sahabatnya itu. Padahal dirinya selama ini tak pernah merasa se-terharu ini.
Keduanya turun dari panggung sambik diiringi tepuk tangan yang meriah. Mereka langsung menuju meja yang Ginanjar tengah asyik memakan kacang. Arta disambut pelukan oleh Ginanjar.
"Makasi ya Bro, sudah menganggap aku berharga sebagai sohib kamu," ucap Ginanjar terharu.
Arta pun membalas dengan rasa yang sama.
"Fi, kota kok baru tahu kamu punya perasaan sama cowok? Siapa Fi? Masak sama sohib sendiri gak mau bilang. Eeeee di acara umum begini malah ngaku,"
"Ya, beda dong Gin, biarpun umum. Kita kan pake topeng jadi enak gak malu. Hehee. Lagian mana ada? Tadi asal bicara saja sebab mau ngomong apa? Gak ada persiapan apa-apa malah disuruh bikin pengakuan. Kan bingung jadinya?" Fifi menyahut sambik tertawa lalu menyeruput se cangkir minumannya.
Tiba-tiba datang ke arah mereka bertiga. Karen dan David.
"Waah mereka mau ngapain ya? Kayaknya menuju meja kita deh." Fifi mencolek Arta dan berbicara dengan nada sedikit berbisik.
"Misi, aku Davi dan dia cewekku Karen, mau minta tolong saat acara mau berakhir nanti kita request lagu dong buat kami berdua. Tenang saja ada amplopnya kok. Boleh kan ya?" ucap david.
"Kami mau lagunya Andmesh "Cinta Luar Biasa", tolong disajikan nanti ya? Terima kasih." Mereka berlalu pergi setelah mengatakan itu.
"Gawat Fi, kalau aku gak latihan mana bisa?" jawab Arta.
"Ayolah berusaha, lumayan dapat angpao Bro, tuh anggap saja nyanyiin buat si dia. Kan kamu suka sama dia sejak jaman sekolah. Pasti deh kamu bakalan menghayati. Hehee." Fifi menggoda Arta sambil mencarikan lagu berjudul itu tadi, dia taruhlas headset untuk didengarkan di kedua telinga Arta.
"Nih, simak baik-baik. Nanti harus bisa demi yang kau cinta itu." Fifi memakaikannya kepada Arta sambil tertawa lebar.
sampai sini.