Leo merebahkan dirinya di ranjang, tanpa melepaskan sepatunya,dia baru saja pulang dari mengantar Olla ke rumahnya.
Derrrtt....
Leo dengan malas mengambil ponselnya, seketika ia membulat membaca pesan yang masuk ke dalam ponselnya itu.
"What ... serius ...,"ujarnya cukup kaget, ia lalu bergegas turun dari ranjang dan mengambil kunci mobilnya.
"Mau kemana Le? Ini sudah jam 10 malam,"tegur mami Darra
"Pergi Mi, Le gak pulang ya. "
"Loh kenapa? "
"Mau ada urusan."
Mami Dara hanya menggeleng setelah mendapatkan kecupan di pipinya dari putra pertamanya itu.
"Dia tidak berubah sejak dulu."Mami Dara lalu mengulum senyumnya memikirkan ide yang ia dapat tadi saat bersama Olla.
"Besok papi pulang aku akan langsung bicara dengan papi, pokoknya harus di segerakan mumpung mereka lagi mesra-mesranya,"ujar mami Dara yakin, ia takut jika Leo mempermainkan Olla seperti dengan mantan-mantannya, dia tak rela itu, Olla harus jadi menantunya.
Sementara itu Olla di kamarnya baru saja selesai membersihkan dirinya, masih di depan cermin ia mengingat kejadian tadi di mobil bersama Leo.
Flashback on
Olla baru saja mengatakan kalau ia masih belum yakin jika dia dan Leo benar-benar berpacaran.
Leo tak pernah memperlakukan dirinya dengan manis, hanya antar jemput dan sebuah pengakuan saja.
"Sorry La, bukannya aku gak mau cium atau peluk kamu, hanya saja kamu sangat di sayangi mami, seperti yang ku katakan sebelumnya kalau aku akan mencoba hubungan ini, ya berharap aku bisa mencintaimu, karena aku tak mau mengecewakan mami kalau hubunganku denganmu sama seperti hubunganku dengan pacar-pacarku sebelumnya. "
Flashback off
Olla menghela nafasnya, ia merasa antara Leo belum menyukainya juga terpaksa menjalani hubungan ini karena mami Dara, tapi katanya sikap Leo bisa jadi karena dia menghormatinya sebagai wanita yang spesial, tidak mau sembarangan menyentuh.
"Sudah Olla, sabar saja, jangan menuntut bukti dari Kak Leo, jalani saja hubungan ini, yakin aja lama-lama nanti Leo juga cinta sama kamu,"gumam Olla.
Olla menuju lemari, mengambil sebuah jaket bertuliskan nama Leo di balik kerahnya lalu membawanya ke ranjang dan memeluknya. Olla menghirup lama aroma parfum dari jaket itu,parfum yang sama dengan parfum di jaket itu dulu, Olla sampai harus berburu mencari tau parfum apa itu.
"Hah ... kangen aroma ini, Kak Leo tidak pernah pakai ini lagi. "
"Seleranya udah ganti,"gumamnya lalu perlahan Olla memejamkan matanya.
........
Keesokan harinya, Olla tak ada kuliah, dia juga tidak ada pesanan kue, rasanya bosan sekali.
"Permisi Non cantik."
Olla yang tengah menonton televisi di kamarnya langsung menoleh."Kenapa Mba?"
"Itu di luar ada den Leo."
Olla langsung bangkit dan heboh seperti biasanya. "Aduh ... kok gak bilang kalau mau ke sini? "ujar Olla panik
"Ah Bi, minta dia tunggu ya ... 20 menit ... aduh 30 menit, berikan dia camilan yang banyak."
"Baik Non. "
Olla benar-benar panik, dia belum mandi sejak pagi, tanpa pikir panjang Olla langsung masuk ke dalam kamar mandi dan bersiap secepat mungkin.
30 menit kemudian Olla keluar dari kamarnya dan menghampiri Leo.
"Loh mana kak Leo Mba? "tanya Olla saat tak melihat Leo di depan ruang televisi tempat biasanya Leo bermain PS sambil menunggunya.
"Itu Non di ruang kerja tuan lagi sama tuan besar."
Olla mengerutkan keningnya, lalu menuju ruang kerja ayahnya.
Di lihatnya papa Danu berdiri di belakang Leo yang duduk di depan laptop papa Danu.
"Sudah Om, ini kan? "
"Ah ya benar, wah Om tidak menyangka kalau kamu sangat pandai mengurus hal seperti ini,"puji papa Danu
Leo hanya tersenyum tipis lalu menoleh ke arah pintu, pemuda itu menatap lekat gadis yang terlihat cantik di depannya.
"Kalian ngapain di sini? "tanya Olla
"Owh ini, tadi laptop papa tiba-tiba gelap, papa nyalakan lagi eh semua data ilang, papa keluar mau minta Bagus untuk panggil orang buat benahin eh ternyata Leo bisa menyelesaikan masalah papa,"ujar papa Danu menepuk pundak Leo menyadarkan Leo dari lamunannya.
Olla mengangguk mengerti lalu menatap Leo dan tersenyum lebar padanya."Makasih Kak Leo udah bantu Papa."
Leo hanya tersenyum tipis."Ayo jalan."
"Jalan? Kemana? "
Leo nampak berfikir."Kemana aja terserah kamu."
Olla langsung tersenyum sumringah."Wah ke taman bermain lagi ya Kak,"serunya.
Leo hanya mengangguk lalu bangkit dan keluar dari lingkup kerja papa Danu.
Setelah berpamitan, Leo dan Olla langsung pergi ke taman bermain yang di inginkan Olla.
Di dalam mobil Olla memastikan penciumannya."Wah Kak Leo pakai parfum Kakak yang dulu lagi,"seru Olla
"Ah ... Ya. "
"Olla suka baunya."
Leo tetap fokus mengemudi, sambil mendengarkan bagaimana dengan berisiknya Olla bercerita.
'Astaga bisa sakit kupingku,'batinnya.
"Kucing itu namanya Molly, kakak belum pernah ketemu Molly, nanti aku kenalin ya. "
"Kak ...,"ujar Olla merasa jika Leo tak mendengarnya bercerita
"Ah apa? "
Olla menghela nafasnya."Tuh kan Kak Leo tidak mendengarkannya."
"Apa, ah dengar kok."
"Masa? Apa coba tadi Olla ngomong apa? "
Leo menghela nafasnya lalu mulai mengulang semua yang Olla katakan padanya tadi.
"Woah daya ingat kak Leo hebat bisa ingat semua yang Olla ceritakan tadi."
"Kita sampai,"ujar Leo
"Yyyeee ...," seru Olla membuat Leo sedikit kaget lalu menggelengkan kepalanya.
.
.
Olla begitu menikmati acaranya dengan Leo hari ini, Leo begitu perhatian padanya, menuruti semua keinginannya, masuk istana boneka, naik komedi putar, bombom car, pokoknya semua permainan yang tak begitu menguji adrenalin.
"Kita pulang La ... sudah sore."
Olla langsung menggeleng."Gak mau, itu kita belum naik bianglala, liat udah sepi, ayo naik itu Kak,"ujar Olla menarik lengan Leo
Leo menghela nafasnya lalu mengikuti apa mau Olla hari itu."Janji ini yang terakhir ya, habis ini kita pulang. "
"Oke,"jawab Olla dengan menunjukan ibu jarinya.
Olla dan Leo masuk ke dalam biang lala, Olla langsung duduk di depan Leo, menikmati pemandangan kota dari ketinggian bianglala juga langit senja yang terlihat memancarkan cahaya sedikit orange.
"Makasih ya Kak ...,"ujar Olla
Leo mengerutkan keningnya, gadis di depannya sangat suka mengucapkan terimakasih.
"Hari ini Olla seneng banget, kita beneran seperti orang pacaran."
"Seperti orang pacaran? Maksudmu?"
tanya Leo tak mengerti
Olla menghela nafasnya."Maaf kalau kata-kata Olla semalam membuat Kak Leo salah paham, Olla ngerti kalau Olla bukan type Kak Leo, tapi Olla senang karena Kak Leo mau mencoba hubungan ini, Olla cinta sama Kakak, dan Olla akan sabar nunggu Kakak membalas cinta Olla. "
"Meski Olla tidak seseksi pacar-pacar Kak Leo sebelumnya, tapi Olla bukan anak kecil Olla gadis dewasa, jangan anggap Olla anak kecil lagi. "
"Olla-"Olla langsung terdiam saat merasakan benda kenyal dingin menempel di bibirnya, lalu mata yang terpejam begitu dekat dengan wajahnya.
'Kak Leo menciumku? 'batin Olla
Olla yang masih tak percaya hanya bisa memejamkan matanya. Sementara Leo membuka matanya saat tak mendapat respon dari gadis yang kini tengah memejamkan matanya, perlahan ia memberanikan diri untuk menggerakan bibirnya di atas bibir Olla.
Olla baru membuka matanya saat tak ia rasakan lagi sapuan lembut di atas bibirnya. Leo masih di depannya, pria itu menatapnya
"I ... itu ciuman pertama Olla,"lirih Olla malu-malu.
"What!"pekik Leo terlihat kaget.
.
.
myAmymy