Leo masuk ke kamarnya, ia langsung melepas jaketnya dengan kesal. Ia benar-benar tak menyangka jika papi Adam akan memberikan pilihan yang sulit padanya,benar-benar sulit baginya.
"Sial sepertinya mereka semua mendukung Lio untuk bersama Olla,"gumamnya kesal.
Leo kemudian membanting tubuhnya ke ranjangnya, pria itu manatap tajam pada langit-langit kamarnya.
"Aku tak akan bisa bermain fisik dengan Lio, aku pasti kalah, aku harus bermain cerdas dengannnya. Aku tak mau kuliah di luar negeri, aku juga tak mau melepas semua fasilitas dari papi,"gumamnya."apa yang harus aku lakukan, berbicara dengan Lio sepertinya dia pun sudah tak mau mengalah lagi."
Leo pikir ia harus memiliki strategi untuk bisa mengambil hati Olla,ia yakin belum ada rasa di antara Olla dan Lio, itu artinya dia masih memiliki kesempatan.
Drrrtt...
Leo kemudian mengambil ponsel di saku celananya, ada sebuah nomor baru di layar itu."Siapa?"gumamnya penasaran.
"Siapa ini yang menelpon?"gumam Leo penasaran.