Lio masih menunggu Joana di ruang tamu kediaman Darmawan. Sudah satu jam dia menunggu tapi Joana belum juga datang. Lio juga sudah mencoba menghubungi Joana lagi, tapi gadis itu tak bisa di hubungi, nomornya tak aktif.
Lio pun mencoba menghubungi Juki dan memintanya mengecek apartemennya juga milik Joana, siapa tahu wanita itu justru datang ke sana, bukan ke kediaman Darmawan.
"Apa belum datang?" tanya papi Adam yang datang dan langsung duduk di depan Lio.
Lio pun menggelengkan kepalanya. "Belum Pi, Li telepon tapi tidak tersambung."
"Ck, apa kau yakin itu Joana?" tanya papi Adam ragu.
Lio pun mengangguk. "Ya, dan dari titik sinyalnya, dia ada di kawasan kota ini, jika gadis itu langsung ke rumah ini, pasti dia sudah sampai."
Papi Adam pun menghela nafasnya, pria paruh baya itu menyugar rambutnya dan menggosok dagunya, seperti kebiasaannya jika sedang berpikir. "Papi itu bingung Li," ujar papi Adam.
"Bingung kenapa Pi?" tanya Lio.