"Apakah kau akan menjadi pria yang hanya bisa meluapkan emosimu begitu saja Li?" tanya papi Adam.
Saat ini Lio dan papi Adam berada di ruang kerja papi Adam di markas DGS.
"Kemana Putraku yang selalu memikirkan segalanya dengan matang, memikirkan segala strategi dengan benar bukan gegabah seperti ini?" tanya papi Adam lagi.
"Siapa yang gegabah Pi, apakah Lio atau Papi? Bukankah Papi yang telah gegabah, dengan tanpa izin dariku, Papi mendatangi Tomas dan memukulinya, aku lah yang berhak menghakimi Tomas, Lio yang berhak membuat perhitungan dengan Tomas. Bukan Papi atau orang lain. Istriku yang menjadi korban kekejaman Tomas. Aku yang dikhianati oleh sahabatku, kenapa Papi dengan lancang mengambil hak untuk menghakiminya."