Leo tersenyum menatap bekal di depannya, rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali ia memakan makanan dalam kotak bekal seperti di tangannya.
Leo ingat dulu Lio yang paling suka makan bekal seperti ini, sedangkan dia selalu menolaknya, Leo kecil lebih suka diam-diam membeli snack atau meminta sopir untuk berhenti dan membeli makanan di pinggir jalan
"Hah ...."Leo menghela nafasnya panjang."aku jadi kangen Lio. "
Lio, saudara kembarnya yang terpaksa di kirim papinya ke Thailand dan mendapatkan pelatihan di sana. Leo ingat kejadian 3 tahun lalu di mana Lio yang terlambat datang begitu emosi pada beberapa preman yang mengganggunya.
Saat itu Leo yang kabur dari sekolah dan juga kabur dari pengawalan justru berhadapan dengan gank motor brandalan dan menyerangnya.
Leo yang kewalahan memilih menelpon Lio, Lio datang namun terlambat dan saat melihat keadaan Leo yang babak belur Lio begitu emosi dan hampir membunuh 3 orang dalam satu waktu andai anggota DGS lain tak datang tepat waktu sudah di pastikan Lio menjadi tersangka pembunuhan di ruang terbuka dan papi Adam tak akan bisa menyelamatkannya.
Leo menghela nafasnya, Lio sudah banyak berkorban untuknya, Lio selalu ada untuknya, tapi hanya karena pandangan orang yang negatif pada Lio terhadapnya, menganggap jika Lio seorang gay dan menyukainya,membuat Leo saat itu kesal dan memilih kabur.
"Apa itu Le? "
Leo menoleh dan mendapati Riko sahabatnya."Nasi goreng lah."
"Tau itu nasi goreng, tapi tumben kamu bawa bekal, ah atau jangan-jangan itu pemberian si cantik manja itu ya? "
"Si Cantik manja? Olla maksud kamu?"
"Ya siapa lagi, aku dengar kamu pacaran sekarang sama dia? "
Leo mengerutkan keningnya."Kata siapa? "
Sial, pasti Olla sudah menyebarkan hal itu."Ck,"kesalnya.
"Sudah ramai di forum kampus, kemarin ada yang upload foto kamu sama Olla di taman bermain ke forum kampus."
"Foto, liat mana. "
Riko menghela nafasnya lalu mengambil ponselnya dan menunjukan hal yang ia sebut tadi pada Leo.
'Sial, inikan foto yang aku ambil terus kirim ke Karina, apa Karina yang udah menyebarkan hal ini,'batin Leo.
"Eh, ngapain kamu? "
"Ya elah Le, nicip doang,"ujar Riko merapikan nasi goreng di bibirnya.
"Lagi dong, enak juga nih. "
Leo lalu mengambil uang di dompetnya dan menyerahkannya pada Riko."Beli sana, kalau jadi temen ku jangan kayak orang miskin mengerti!"
"Hehe Thank you bos."
Leo lalu segera menghabiskan bekal buatan Olla yang memang enak rasanya.' Tau enak gini tadi pagi gak bakal nolak kalau di buatkan tiap hari,'batin Leo sambil menikmati makanannya.
........
Leo mengerutkan keningnya melirik Olla yang terlihat cemberut sejak tadi mereka pulang dari kampus.
"Kenapa si? Kok kayak kesel gitu sejak tadi?"tanya Leo penasaran
"Ih Olla lagi kesel Kak. "
Leo semakin penasaran hal apa yang membuat Olla terlihat kesal seperti itu.
"Kesal kenapa? "
Olla menghela nafasnya."Olla paling gak suka kalau kehidupan pribadi Olla di expose gitu. "
"Expose? "Sungguh Leo semakin tak mengerti dengan apa yang Olla maksud.
Olla menghela nafasnya lagi lalu mengambil ponselnya dan menunjukannya pada Leo.
"Lihat nih, ini foto kita kemarin kan? Siapa sih yang nyebarin."
Leo mengerutkan keningnya. "Bukannya harusnya kamu seneng ya kalau banyak yang tau kita pacaran."
Di luar dugaan Leo, Olla justru menggeleng."Gak Kak ... Olla paling gak suka di expose gini, Olla kan bukan artis, cukup dulu Olla jadi anak artis yang gak bisa bebas. "
Leo mengerti sekarang, ia jadi ingat cerita Olla kemarin tentang mamanya yang seorang artis atau penyanyi terkenal di masalalu.
"Ya udah si, paling heboh berapa hari doang, kita kan bukan artis. "
Olla menghela nafasnya lalu mengangguk.
Drrttt... Drrttt...
Leo mengambil ponselnya yang bergetar, ada pangilan dari maminya, ia pun segera mengangkat panggilan itu.
"Hallo Mam ...."
"Kamu di mana? "
"Di jalan kenapa Mam? "
"Sama Olla? "
Leo mengerutkan keningnya, hingga ia ingat jika selalu ada anak buah papinya yang mengawasinya.
"Iya Mam, kenapa? "
"Bawa dia ke rumah sekarang. "
Leo menghela nafasnya."Ya baiklah. "
Setelah itu Leo memutuskan panggilan teleponnya, ia kembali mendesah, pasti maminya sudah tahu juga perihal status pacarannya sama Olla.
"Kenapa Kak?" tanya Olla
"Mami minta bawa kamu ke rumah, mau gak? "
Olla langsung tersenyum dan mengangguk. " Mau Kak,"seru Olla
Leo benar-benar tak menyangka jika dia akan secepat ini terjebak situasi seperti ini, yang jelas Leo yakin ke depan ia akan bingung antara permintaan Karina atau maminya.
........
Leo dan Olla masuk ke rumah mewah milik orang tua Leo, lalu Olla melihat ada rumah lain yang terhubung di samping kediaman mewah itu
"Yang itu rumah siapa Kak?"tanya Olla penasaran.
"Owh, itu rumah tante Sifa, adik papi."
"Sepertinya kosong. "
Leo mengangguk."Iya mereka tinggal di Jakarta sesekali aja datang ke mari kalau ada acara."
Olla mengangguk mengerti lalu melanjutkan langkahnya masuk ke dalam rumah.
"Olla ... Cantik," seru mami Dara menyambut kedatangan Olla dan langsung memeluknya.
"Apa kabar Tante."
"Baik sayang, ah Mami senang akhirnya kalian pacaran juga. "
Olla mengerutkan keningnya."Tante kok udah tau?" tanya Olla penasaran
"Tau dong, Mami tau semua tentang anak-anak Mami."
Olla langsung melirik Leo lalu ia tersenyum, Olla tak menyangka jika Leo sudah mengatakan status hubungan mereka pada maminya.
"Ayok sayang Mami tadi bikin kue, Olla nilai ya, Olla gak lagi diet kan? "
Olla tersenyum lalu menggeleng."Enggak kok Tan. "
Leo menghela nafasnya."Kalau gitu Leo ke kamar dulu ya Mam. "
"Iya sayang. "
Olla lalu mengikuti mami Dara ke dapur sementara Leo pergi ke kamarnya.
Di kamarnya, Leo mengambil ponselnya dan menghubungi Karina. Leo tersenyum karena Karina langsung mengangkat panggilan videonya.
"Hallo sayang, akhirnya kamu bisa di hubungi,"ujar Leo
"Iya Kak, kemarin ponsel aku jatuh terus rusak, ini baru beli lagi. "
"Owh gitu, pantes gak bisa di hubungi, kamu udah balik ke Bandung? "
"Udah Kak, besok mulai kuliah lagi. "
"Syukurlah, aku kangen banget sama kamu. "
"Ya udah besok kita ketemuan aja, tapi ingat ya Kak, jangan sampai Olla tau."
"Oke, kalau gitu besok kamu langsung ke apart aku aja, nanti aku kirim alamatnya,gak apakan? "
"Oke ...."
Leo tersenyum, dia memang menyetujui permintaan Karina untuk berpacaran dengan Olla dengan syarat Karina juga mau menjadi kekasihnya meski hubungan mereka harus backstreet.
Sementara itu Olla sedang bersama mami Dara di depan taman bunga milik mami Dara.
"Yang ini Olla suka, cantik,"ujar Olla menunjuk satu bunga.
"Iya sayang, itu kesukaan papinya Leo."
"Kalau ini Tan? "tunjuk Olla pada satu mawar hitam di dekat kolam ikan koi.
"Owh, itu kesukaan Lio. "
Olla mengangguk, ia tak menyangka jika Leo menyukai mawar hitam begitu pikirnya.
"Aws ...,"rintih mami Dara
Olla langsung menoleh dan melihat jika jari mami Dara terluka kena duri tananam.
"Ya Tuhan tante ...."Olla langsung membawa mami Dara mendekati kran air dan mencuci jari mami Dara yang terluka.
"Darahnya harus di bersihkan dengan air yang mengalir dulu nanti baru di obati, takutnya tanamannya beracun."
Leo menatap lekat perlakuan Olla pada maminya, ia tersenyum tak menyangka jika di balik sifat manjanya Olla termasuk pribadi yang begitu peduli dengan orang-orang di sekitarnya. Kemanjaan Olla berbeda dengan manjanya kakaknya Siena di masalalu yang sering membuatnya muak.
.
.
myAmymy