Maxi pun melepas pelukannya, lalu ia menghapus air mata Joana. Kemudian di tatapnya dengan ragu wajah cantik wanita itu. Ingin mencoba mengatakan apa yang ada di pikirannya tapi dia ragu.
"Aku hanya wanita kotor, mungkin karena itulah pria yang aku cintai tak mau berjuang untukku, karena aku tak pantas diperjuangkan," gumam Joana.
"Tidak, kamu pantas di perjuangkan," ujar Maxi cepat. "em jika kamu tak keberatan, em izinkah aku mencoba berjuang untukmu."
"A-apa?" ujar Joana. Di tatapnya dengan ragu wajah pria di depannya. Dia takut salah mendengar tadi.
"Ah, itu ...," ujar Maxi ragu. Pria itu sampai menggaruk tengkuknya. Sejujurnya dia pun belum yakin dengan yang dia pikirkan.
"Apa kau mencintaiku Max?" tanya Joana membuat Maxi kaget.
Maxi benar-benar kaget dengan pertanyaan Joana. Bagaimana bisa dia mencintai wanita itu jika dirinya benar-benar tak pernah memikirkan hal itu sama sekali.