Lio duduk menunduk di depan ranjang di mana istrinya terbaring lemah. Olla belum sadarkan diri, suhu tubuhnya menurun secara drastis karena kepanikan yang berlebih tadi di dalam lift, dan yang menambah Lio semakin cemas adalah kandungan Olla yang melemah, bahkan terjadi pendarahan kecil tadi karena efek goncangan saat lift itu anjlok satu tingkat tadi. Risiko terbesar adalah mereka akan kehilangan bayi mereka. Sungguh Lio tak pernah menyangkan jika dia akan mengalami musibah seperti ini. Semua baik-baik saja sebelumnya.
Sekarang, siapa yang harus Lio salahkan, Joana, dirinya, atau istrinya yang tak menaruh kepercayaan padanya? Tidak, Lio merasa dia tak bisa menyalahkan istrinya, salahnya yang mau mengurusi masalah Joana, padahal dia bisa meminta anak buahnya untuk mengawasi Joana. Tak perlu dirinya sendiri yang menemui wanita itu dan meninggalkan istrinya tengah malam buta, istri mana yang tak akan menaruh curiga.