Karina baru saja bangun, ia melihat ke arah jendela kamar apartemennya di mana cahaya matahari sudah cukup terang. Kemudian gadis itu menghela nafasnya lelah, mengingat jika pagi ini adalah pagi pertamanya tanpa Leo di sisinya, lalu dengan malas Karina berbalik menatap sisi lain ranjangnya.
"Ternyata benar, hari ini bukanlah mimpi, tak ada kak Leo di sampingku," gumam Karina.
Perlahan tangan Karina menyentuh bantal kosong di sebelahnya, membayangkan andai di sana ada Leo bersamanya, tanpa sadar Karina pun meneteskan air matanya, ia merasa merindukan pria itu.
"Aku merindukanmu ... sangat merindukanmu." Begitu gumamnya.