Leo menatap gelapnya malam di kota itu yang di hiasi lampu-lampu kecil dari bangunan-bangunan kokoh nan jauh dari jangkauannya, juga suara deru kendaraan yang seakan berlomba mengalahkan sepinya malam itu.
Leo, pria tampan itu berdiri di balkon kamarnya, sambil menikmati sebatang rokok di sela-sela jarinya.Pria itu berkali-kali menarik nafasnya panjang dan menghembuskan perlahan seiring asap rokok itu keluar dari hidung dan mulutnya. Pria itu tengah memikirkan semuanya, tengah menimbang keputusan apa yang harus ia ambil atas dua pilihan yang di berikan oleh Adam Darmawan, ayahnya. Melanjutkan kuliah di luar negeri atau hidup tanpa fasilitas dari orang tuanya.