~~~••••~~~
Moza menyetir mobilnya sendiri menuju apartemen Tara. Sebenarnya dia memiliki tempat tinggal, rumah ibunya. Namun, dia sudah tidak ingin kembali lagi ke sana setelah permasalahan yang ada.
Dia menyadari bahwa mungkin perlakuannya terhadao ibunya salah. Tapi kini dia kembali, Tara yang mengajaknya pergi namun laki-laki itu juga yang membawanya kembali ke sini.
Seakan Moza hanya di buat boneka untuk kepuasan dirinya sendiri yang Moza tidak tahu maksud hatinya dengan jelas.
Saat mabuk malam kemarin, kepalanya terasa begitu sakit hingga dia tidak bisa pulang ke apartement. Hingga pagi menjelang, perutnya merasakan nyeri yang tidak dapat dia tahan, dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke dokter.
Kabar yang sangat mengejutkan ketika Moza datang ke rumah sakit. Bukan penyakit lambungnya yang membuat dia hampir ingin mati karena sulit bernapas, namun karena ada detak janin yang kini berada dalam perutnya.