~~~••••~~~
Bagai di hunus, Tara merasakan sesal atas segala perbuatannya semalam tadi. Ini lah hal yang paling dia hindari, tidak mau berduaan bersama Moza. Sebab, cara berpakaian wanita itu yang bikin bulu kuduknya meremang, berakhir dengan kekhilafan seperti ini.
Tara masih memandangi wajah Moza yang tertidur pulas di atas ranjangnya. Seperti tidak ada beban. Sampai tubuh wanita itu menggeliat dan di susul dengan matanya yang perlahan terbuka.
"Baby," sapa Moza pertama kali terbangun dari tidur siangnya.
Moza memandangi Tara yang sudah rapih dengan pakaiannya, terlihat hendak ingin pergi.
"Kamu mau kemana?"
Tidak tahu, Tara juga bingung. Dia hanya ingin berlari sekarang jika mengingat kenyataan semalam dirinya tidur bersama Moza. Mengapa harus Moza yang menjadi pelampiasan atas nafsunya. Dan mengapa pula perempuan itu seakan tidak keberatan jika Tara melakukan itu tadi malam, padahal ini adalah kali pertama untuk Moza, dan dengan bangsatnya dia merenggut itu.