"Dari semua manusia di muka Bumi, mengapa aku harus jatuhkan hatiku padamu yang tak bisa aku gapai.. Setiap malam dan di setiap mimpi, kamu selalu hadir membawaku terbang tinggi hingga lupa rasa sakit hati.."
~~~••••~~~
Pagi hari menjelang siang, cuaca masih sama adanya seperti malam tadi. Angin dingin menerpa pepohonan yang masih basah akibat hujan semalam. Namun, cuaca tidak mengubah semangat Raka untuk datang ke kampus hanya karena ingin bertemu Kiya, kekasihnya. Ya, dia tidak akan pernah merubah status itu selain status menikah nantinya. Begitu banyak harap yang dia bawa pagi ini, cinta membuatnya tak kunjung tersadar.
Kini laki-laki itu duduk di kantin bersama Aji. Mereka berangkat bersama, terkecuali Alan, laki-laki itu terlalu fokus dengan tugas, tidak seru. Dan di pagi ini ada begitu banyak cerita yang ingin Aji dengar dari Raka, sahabatnya.
"Jadi gimana semalam?" Aji membuka percakapan diantara keduanya.
"Apa?"
"Lo sama Kiya."
"Nggak gimana-gimana."