"Jam berapa ini? Kamu baru datang. Emangnya perusahaan ini milik kamu, sampai bisa seenaknya aja."
Kiya tidak berani menjawab seperti biasa. Dia masih memerlukan pekerjaan ini, jadi sebusa mungkin tidak memperparah suasana hati Raka saat ini. "Maaf, Pak. Saya antre dulu beli bubur ayam pesanan Bapak Raka yang terhormat," jawab Kiya menahan ""Jam berapa ini? Kamu baru datang. Emangnya perusahaan ini milik kamu, sampai bisa seenaknya aja."
Kiya tidak berani menjawab seperti biasa. Dia masih memerlukan pekerjaan ini, jadi sebusa mungkin tidak memperparah suasana hati Raka saat ini. "Maaf, Pak. Saya antre dulu beli bubur ayam pesanan Bapak Raka yang terhormat," jawab Kiya menahan emosi.
"Emang kamu beli sampai ke Papua sampai sesiang ini masuk kantor. Begitu aja nggak becus." Raka membuka kotak plastik transparan itu lalu mengambil sendok sewarna kotak bekalnya, kemudian mulai menyuap bubur gurih itu.