(Mohon maaf part ini sedang eror dan author akan cepat merevisinya. Mohon bersabar karena author sedang sakit..)
Dentuman keras terdengar dari mobil SUV hitam mengkilap yang baru saja berhenti di basement perusahaan terkemuka di Jakarta. Perempuan bersurai hitam dan panjang itu, melangkah dengan hentakan kaki kuat, seolah-olah siap memuntahkan lahar panas dalam jiwa yang akan membakar apapun.
Dia menoleh ke belakang, melempar tatapan tajam layaknya samurai battosai yang mampu menebas apapun pada laki-laki yang membuatnya kesal setengah mati, sebelum membuka pintu kaca penghubung menuju lobi, dan meninggalkan Raka sendiri.
Rekan-rekan Kiya tersentak dari konsentrasinya, ketika Kiya membanting tas di meja, kemudian duduk tanpa merasa bersalah. Dia benar-benar kesal dan ingin sekali membunuh orang.
"Kenapa sih? Dateng-dateng bikin kaget aja. Kalau lagi mood senggol bacok ngapain masuk! Ganggu kerjaan yang lain aja," tegur Reyhan mewakili rekan kerja yang lainnya.