****
Kiya dan Gilang sudah selesai mengambil mempersiapkan barang-barang yang mereka butuhkan.
Keduanya langsung berangkat ke tempat tujuan mereka.
"Tempatnya di mana?" tanya Kiya kepada Gilang yang sedang fokus menyetir.
"Nanti lo juga tahu," jawab Gilang seraya melirik Kiya sekilas dan tersenyum. Senyuman yang sangat meneduhkan.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk mereka sampai di tempat Gilang mengajar, sebenarnya dia sendiri tidak yakin apakah Gilang benar-benar peduli terhadap anak jalanan?
Seketika mata Kiya tidak berkedip, pasalnya laki-laki itu mengajaknya ke sebuah gedung tua yang sepertinya sudah tidak terpakai lagi.
Tanpa ada obrolan di antara mereka, Kiya terus mengikuti langkah kaki Gilang, untuk masuk ke dalam gedung tersebut. Kiya semakin tidak percaya ketika dirinya masuk ke dalam, semuanya tampak bersih, dan terdapat papan tulis di sana. Yang lebih mengejutkannya lagi, di sana sudah ada anak-anak. Ah, Kiya jadi merindukan anak-anak panti.