*****
Raka menarik pergelangan tangan Mira, membawa tubuh perempuan itu untuk ke taman belakang yang berada di rumahnya. Makan malam hari ini sudah selesai, dan mereka kini sudah sibuk dengan urusannya masing-masing.
Dan sekarang Raka merasa urusannya dengan Mira belum selesai di meja makan tadi. Jelas saja tentang usulan Ayahnya yang dia tentang itu.
Mira langsung menepis cekalan tangan Raka ketika mereka sampai di luar rumah. "Sakit tau!"
"Sorry."
"Lagian kamu kenapa sih pakai narik-narik segala!" kata Mira sedikit emosi karena perlakuan Raka yang dirasanya sangat kasar.
Raka membiarkan tangan Mira terlepas dari genggamannya, karena Raka juga sudah berhasil membawa perempuan ini untuk menjauh dari keluarganya yang kini berada di ruangan tengah.
"Apa?!" Mira sewot melihat Raka yang menatapnya tajam.
"Kamu tolong bicara sama Ayah untuk lupain lah masalah hubungan kita, pakai segala mau tunangan, ngapain coba?"