****
Suara pintu rumah terbuka membuat Raka yang sedang berada di ruang keluarga menoleh ke asal suara. Di sana dia melihat Ayahnya yang baru saja pulang, wajahnya sangat lelah entah apa yang telah di laluinya hari ini.
Sebelum Raka hendak beranjak menghampiri Rafael, ayahnya itu lebih dulu duduk di sebelahnya. Sudah lama rasanya dia tidak duduk berdua dan mengobrol panjang dengan ayahnya.
"Ayah," panggil Raka dengan suara pelan namun akhirnya Rafael menoleh juga.
"Kenapa, Rak?"
"Ayah capek banget kelihatannya, ya. Nggak jadi deh." Niat Raka untuk berbicara akhirnya kembali dia urungkan.
"Nggak kok. Ayah nggak capek, semua pekerjaan Ayah udah bisa di handle sama abang kamu. Jadi mulai besok Ayah lebih banyak freenya," ucap Ayah seraya menaik-turunkan alisnya.
Raka tersenyum seang melihat wajah ayahnya yang mulai bersemangat. "Maafin Raka, Yah. Maaf karena belum bisa bantu di perusahaan Ayah."