*****
"Kiya!" Gilang meneriaki nama perempuan yang tengah melangkah dengan cepat ke arah gerbang kampus. Sedari tadi dia mencari sosok itu hingga akhirnya dia menyerah dan memilih untuk pulang namun perempuan itu justru muncul sekarang.
"Kiya!" Gilang berlari mengejar langkah kaki Kiya yang semakin cepat. Entah dia tidak mendengar atau sengaja menhindarinya. Mau secepat apapun Kiya melangkah, tetap saja Gilang dapat mengejar langkah kakinya itu. "Eh?" tangannya terangkat menahan lengan Kiya.
Kiya dengan cepat menepis tangan Gilang dari lengannya. Perlakuan itu cukup membuat Gilang menatap perempuan itu dengan heran.
"Kenapa sih lo?" Gilang berusaha menatap mata Kiya yang sedari tadi tertunduk, serta helaian rambutnya yang tergerai semakin membuat Gilang tidak dapat melihat wajah itu sekarang. "Kiya."
"Gue mau balik."