"Kamu harus dengan penjelasan dari aku dulu, Rak!" teriak Kiya dengan suara yang keras, sontak saja membuat langkah kaki Raka terhenti. Beberapa pasang mata langsung menjadikan mereka berdua pusat perhatian.
"Raka, kamu harus percaya sama aku," ucap Kiya seraya mendekat ke arah Raka, refleks membuat Raka membalikkan tubuhnya dan berhadapan langsung dengan perempuan itu. "Aku sayang sama kamu."
Tatapan mata Raka seketika membuat hati Kiya mecelos, pandangan mata sayu namun terlihat begitu tajam menatapnya ke arah matanya.
"Nggak usah mempermalukan diri lo sendiri di sini." Laki-laki itu kembali memutar tubuhnya dan akan kembali melangkah, namun dengan cepat Kiya menahan laki-laki itu dengan menggunakan ke dua tangannya untuk menghadang.
"Nggak, Raka. "Kiya menggeleng ketika Raka berusaha melepaskan sentuhan tangan Kiya di tubuhnya. "Nggak, kamu nggak boleh pergi dulu. Kamu harus dengar aku dulu." Raka dengan keras menepis tangan Kiya yang kontan langsung terlepas.