"Kamu... Kamu beneran nggak ingat siapa aku, Rak?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Kiya membuat Raka menatap perempuan itu dengan sangat kebingungan.
Keheningan kembali menyergap mereka, namun hanya sesaat ketika Raka akhirnya kembali bersuara.
"Lo.... Kiya," ucap laki-laki itu dengan ragu.
Kiya menggelengkan kepalanya pelan. "Bukan itu, Raka." Dengan sekuat tenaga dia menahan air mata yang akhirnya keluar juga. "Mira. Dia bukan pacar kamu."
"Maksud lo?"
Kiya tidak tahan lagi dengan semuanya. Kini biarkan Kiya egois, dia memang benar-benar ingin Raka kembali menjadi miliknya. Perempuan itu hanya menginginkan Raka untuk kembali mengingatnya, jika nanti akhirnya Raka tidak ingin lagi bersama dengannya, maka Kiya hanya ingin Raka mengatakan itu menggunakan bibirnya sendiri dan telinga Kiya sendiri yang mendengarnya.