****
Kiya memijat pelipisnya yang terasa sangat pusing kini karena memikirkan ulah Mira yang sanat keterlaluan. Kemudian dia kembali menatap wajah Raka, "Selamat tidur, Raka." Kiya tersenyum ketika mendapati raut wajah Raka yang sangat lucu ketika sedang tidur, "Tuhan pasti cinpatin kamu pas lagi bahagia, ya?" Kemudian Kiya terkekeh kecil mengingat Raka yang mengobati kakinya. Ternyata di dalam lubuk hati laki-laki itu, dia masih sangat peduli kepada Kiya.
Perempuan itu akhirnya memutuskan untuk beranjak pergi dari sana, dengan sangat perlahan dia menutup pintu kamar Raka agar tidak menimbulkan suara yang keras. Dia mengambil tasnya yang berada di ruang keluarga tadi sebelumn akhirnya keluar dari rumah mewah itu.
Ketika berada di perkarangan rumah Raka, mata Kiya tidak sengaja melihat asisten rumah tangga Raka yang sedang meyirami tanaman. Perempuan paru baya itu tersenyum, dan langsung di balas oleh Kiya.