****
Raka mendundukkan kepalanya, dia sadar betul bahwa dia memang sering mengingkari janji yang selalu dia berikan ke Kiya. Tapi kali ini dia akan bersungguh-sungguh dengan memegang janjinya.
"Aku benar-bear merasa kosong dan kehilangan saat kamu tidak mengabaikan aku, kamu tidak menganggap aku, dan kamu bahkan nggak mau balas semua chat yang aku kirim." Laki-laki itu bersungguh-sungguh dengan ucapannya. "Dan entah kenapa aku ngerasa akan menjadi gila gara-gara itu," lanjut laki-laki itu begitu pasrah.
Perempuan itu menundukkan kepalanya. "Nggak bisa Rak, kayaknya kamu berhak mendapatkan kebahagiaan lain dari seseorang yang mungkin kamu rasa bisa menghargai kamu."
"Aku nggak mau, Ki. Kamu--" Dengan cepat Kiya memotong perkataan Raka.